Rabu, 25 April 2012

Karakteristik Metode Eksperimen



Metode eksperimen (percobaan) adalah suatu cara penyajian mata pelajaran di mana siswa secara aktif mengalami dan membuktikan sendiri apa yang sedang dipelajarinya. Melalui metode ini siswa secara total dilibatkan dalam melakukan sendiri, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek, keadaan atau proses tertentu. (Aswan Zain, 2002:95).
Metode eksperimen melatih siswa untuk merekam semua data fakta yang diperoleh melalui hasil pengamatan dan bukan data opini hasil rekayasa pemikiran. Sewaktu menyusun suatu kesimpulan, siswa didorong untuk menarik kesimpulan berdasarkan data hasil pengamatan menurut pandangan siswa, mereka perlu dilatih untuk tidak hanya asal jawab, asal menyimpulkan, dan asal catat saja.
Metode eksperimen di SD biasa disebut sebagai percobaan merupakan cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri suatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode eksperimen ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti atau proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai objek,  keadaan atau proses tertentu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari keadaan dan menarik kesimpulan atau proses yang dialaminya.
Melalui penerapan metode eksperimen dimaksudkan agar guru dan siswa mencoba mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dan hasil pekerjaannya, dan setelah kegiatan eksperimen selesai siswa ditugaskan untuk membanding-bandingkan hasil pengamatannya dengan hasil eksperimen yang lain untuk didiskusikan bila ada perbedaan dan kekeliruan (Winarno, 1980:90).
Terdapat beberapa karakteristik mengajar dalam menggunakan metode ekperimen serta hubungannya dengan pengalaman belajar siswa, seperti yang dikemukakan oleh Winataputra (1998:20), yaitu:
a)        Ada alat bantu yang digunakan
b)        Siswa aktif melakukan percobaan
c)        Guru membimbing
d)       Tempat dikondisikan
e)        Ada pedoman untuk siswa
f)         Ada topik yang dieksperimenkan
g)        Ada temuan-temuan.

Pengalaman belajar siswa dari penggunaan metode eksperimen :
a)    Mengamati sesuatu hal
b)   Menguji hipotesis
c)    Menemukan hasip percobaan
d)   Membuat kesimpulan
e)    Membangkitkan rasa ingin tahu siswa, dan
f)    Menerapkan konsep informasi dari ekperimen
Dari karakterisitik tentang metode eksperimen dapat ditarik kesimpulan bahwa metode eksperimen dapat dikembangkan dan diterapkan dalam pembelajaran IPA dalam meningkatkan sikap ilmiah siswa, sikap ilmiah dapat muncul dalam pembelajaran melalui pengalaman melakukan eksperimen.  
Pembelajaran melalui eksperimen siswa menjadi lebih aktif, guru berusaha membimbing, melatih dan membiasakan siswa untuk terampil menggunakan alat, terampil merangkai percobaan dan mengambil kesimpulan yang merupakan tujuan pembelajaran IPA dalam melakukan metode ilmiah dan sikap ilmiah siswa. Dengan percobaan (eksperimen) melatih siswa untuk merekam semua data fakta yang diperoleh melalui hasil pengamatan dan bukan data opini hasil rekayasa pemikiran.
Eksperimen membelajarkan siswa terlibat secara aktif sebagai  upaya meningkatkan sikap ilmiah siswa. Dalam penemuan fakta dan data metode observasi dari sebuah eksperimen mempunyai peranan yang sangat penting bagi peningkatan sikap ilmiah yang diharapkan. Berdasarkan karakteristiknya, metode eksperimen paling cocok diterapkan bagi siswa SD pada pembelajaran IPA dalam meningkatkan sikap ilmiah.

Senin, 23 April 2012

RINDUKOE TANAH LELUHURKOE

: nasibkoe, takdirkoe

malamkoe berkeluhkesah pada angin melintas
membawa segurat kehampaan pada jiwakkoe semakin kerontang
kepakan burung hantu dan nyanyian jangkrik
memang sedikit memaksa memicingkan mata

: kerinduan akan tanah leluhur mengajakkoe bermain dalam renjana ini
takdir mungkin berkata lain, lahir dari rahimrahim penyihir tua
mencari kebenaran pada embunembun menetes tak juga melembabkan jiwaku yang rindu pada tanah leluhur
: bermandikan cahaya bulan berlari diantara bintangbintang
menari jangkrik bernyanyi

tanah leluhur disana telah terkubur bayangkoe, tangiskoe, tawakoe
tanah leluhur disana telah terkubur khayalkoe
tapi nasibkoe ada ditanganMu
walau ditanah barukoe, nasib mungkin masih tertinggal di tanah leluhurkoe

memang malamkoe selalu mampir memburu kesepian tak beranjak selalu terpatri
tak bisa ia berlari karena lelah jiwajiwakoe memang harus selalu tersisa di sini
: bukan di tanah leluhurkoe

tanah leluhurkoe dimana bayangkoe tersisa, tangiskoe tertinggal, tawakoe tenggelam
tanah leluhurku dimana tersobek kenangkoe, nasibkoe
atau malamku yang berkeluh kesah pada angin tetap melintas begitu saja

Ketapang, 20 Oktober 2007

Minggu, 22 April 2012

TETAP PANGGIL AKOE AYAH

: disaat koetulis puisi ini kau masih berusia tiga tahun

mungkin jika kau telah besar nanti kau temukan dikertaskertas usang
yang tersimpan dilemari yang jang juga usang ada sekumpulan puisi jika usiakoe tak panjang lagi.
jangan kau jadikan puisi yang terserak itu sebagai teman setiamu
sebab telah gagal ayahmu menjadi seorang penyair
: terngiang katakata ketika seorang penyair telah kenyang
ia akan kehabisan katakata untuk ditulis
itu lah akoe yang telah kenyang menjauh dari rangkaian kata yang pernah melaju tanpa batas menjadikan akoe satu diantara mereka yang pernah mendapatkan predikat sastrawan muda kalimantan barat

syifa, kau jangan mengikuti jejakjejakkoe yang tersimpan dilemari usang jadilah dirimu sendiri tanpa perlu kau memandang pada keindahan bulan dikala purnama atau kau petik bintangbintang yang damai ditaman angkasa untuk kau rangkai mengikuti jejakkoe
karena puisi hanyalah kebohongan penyair untuk menutup kelaparan perasaan akan ketimpangan sosial yang dicipatkan oleh robotrobot politik

syifa anakkoe catat dan buktikanlah hanya penyair yang dapat mengungkapkan kebenaran tanpa ada niatan apaapa demi kebaikan keadaan dan kau jangan bongkar lemari usang itu tanpa kau mengerti dilemari itu ada setumpuk kebenaran dari kelaparan yang koerasakan

syifa anakkoe hanya penyair yang peka akan keadaan ketika aceh tergulung gelombang, yogya banjir air mata, lapindo disidoarjo atau satya kencana yang memakan ratusan nyawa menjadi awal petaka, dan adam tak menemukan hawa, hanya penyair yang dapat merangkai kata seindah mungkin menjadi penyejuk hati ketika banyak yang menyebarkan pesona

politik anakkoe! politik adalah alat ampuh membunuh saudarasaudara kita
: akoe tak ingin kau menjadi pembunuh.
akoe hanya ingin kau anakkoe mengikoet jejak ibumu mencerdaskan bangsa dalam segala kekoerangan yang ada.

mungkin ketika kau buka lemari ini, kau tetap memanggilkoe : a y a h !

PERJUMPAAN

pulang lagi kekotamu sepi mengiring langkah menyusuri puingpuing
yang telah lama kutinggalkan

kotamu semakin uzur tempat kita pernah berbagi
menoreh puisi didinding malam selalu lengang dari tawatawa wanita yang terjaga dari tidur siang
lalu menghampiri kita ketika asyik main domino

teman kita malammalam yang telah lewat adalah botolbotol berserakan
pernah juga kita campur capcuan sementara kartu domino tetap menari
diantara desah nafas menggoda, diantara desah nafas yang keluar
dari mulut mungil diujung jalan menggoda malam terpental disanubari

: pulang lagi ke kotamu
teman kita berbeda kini bukan botolbotol berserakan tapi katakata yang kita pungut tadi siang
diujungujung ilalang tak sanggup diterbangkan angin

malam ini kita terus membanjiri jalan dengan katakata yang kita pungut tadi siang
ketika vegamu menyeruduk pejalan kaki yang mencacimaki kita tetap melaju

teman kita malam ini bukan domino tapi dominasi semumu yang membuka otakku
lama terkunci dari ke siasiaan perjalanan panjang
membuka lembaranlembaran tentang puingpuing kita yang kau nyatakan
modernisasi absurd

Pontianak 23 September 2001

SOSIOLOGI PENDIDIKAN

Pada dasarnya, sosiologi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sosiologi umum dan sosiologi khusus. Sosiologi umum menyelidiki gejala sosio-kultural secara umum. Sedangkan Sosiologi khusus, yaitu pengkhususan dari sosiologi umum, yaitu menyelidiki suatu aspek kehidupan sosio kultural secara mendalam. Misalnya: sosiologi masayarakat desa, sosiologi masyarakat kota, sosiologi agama, sosiolog hukum, sosiologi pendidikan dan sebagainya.Jadi sosiologi pendidikan merupakan salah satu sosiologi khusus.

Beberapa defenisi sosiologi pendidikan menurut beberapa ahli:
  1. Menurut F.G. Robbins, sosiologi pendidikan adalah sosiologi khusus yang tugasnya menyelidiki struktur dan dinamika proses pendidikan. Struktur mengandung pengertian teori dan filsafat pendidikan, sistem kebudayaan, struktur kepribadian dan hubungan kesemuanya dengantata sosial masyarakat. Sedangkan dinamika yakni proses sosial dan kultural, proses perkembangan kepribadian,dan hubungan kesemuanya dengan proses pendidikan.
  2. Menurut H.P. Fairchild dalam bukunya ”Dictionary of Sociology” dikatakan bahwa sosiologi pendidikan adalah sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang fundamental. Jadi ia tergolong applied sociology.
  3. Menurut Prof. DR S. Nasution,M.A., Sosiologi Pendidikana dalah ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih baik.
  4. Menurut F.G Robbins dan Brown, Sosiologi Pendidikan ialah ilmu yang membicarakan dan menjelaskan hubungan-hubungan sosial yang mempengaruhi individu untuk mendapatkan serta mengorganisasi pengalaman. Sosiologi pendidikan mempelajari kelakuan sosial serta prinsip-prinsip untuk mengontrolnya.
  5. Menurut E.G Payne, Sosiologi Pendidikan ialah studi yang komprehensif tentang segala aspek pendidikan dari segi ilmu sosiologi yang diterapkan.
  6. Menurut Drs. Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang berusaha memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan analisis atau pendekatan sosiologis.
Dari beberapa defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sosiologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari seluruh aspek pendidikan, baik itu struktur, dinamika, masalah-masalah pendidikan, ataupun aspek-aspek lainnya secara mendalam melalui analisis atau pendekatan sosiologis.

DAFTAR PUSTAKA

H. Gunawan, Ary. 2006. Sosiologi Pendidikan Suatu Analisis Sosiologi tentang Pelbagai Problem Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Hartoto. 2008. Defenisi Sosiologi Pendidikan. Online (http://www.fatamorghana. wordpress.com, diakses 20 Maret 2008).

Keutamaan Menuntut Ilmu dan Kedudukan Ulama

Tidak diragukan lagi bahwasanya pengetahuan para penuntut ilmu terhadap kemuliaan yang besar yang akan mereka dapati dengan menuntut ilmu dan kedudukan yang tinggi yang akan mereka peroleh, akan menjadikan mereka paling bersemangat dalam menempuh jalannya ilmu dan belajar, dan beradab dengan adab-adab yang syar'i yang akan menambah kedudukan dan keutamaan mereka di sisi Allah Subhaanah, serta akan meninggikan kemuliaan mereka dan akan terbuktilah kemanfaatan mereka terhadap manusia. Ayat-ayat Al-Qur`an yang Menjelaskan Keutamaan Menuntut Ilmu dan Kedudukan Ulama Allah Ta'ala berfirman menerangkan keutamaan ulama dan apa-apa yang mereka miliki dari kedudukan dan ketinggian: قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لاَ يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الأَلْبَابِ "Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran." (Az-Zumar:9) Dan Allah juga berfirman: يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ "Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu (agama) beberapa derajat." (Al-Mujaadilah:11) Ditinggikannya derajat dengan beberapa derajat, ini menunjukkan atas besarnya keutamaan, dan ketinggian di sini mencakup ketinggian maknawiyyah di dunia dengan tingginya kedudukan dan bagusnya suara (artinya dibicarakan orang dengan kebaikan) dan mencakup pula ketinggian hissiyyah (yang dirasakan oleh tubuh dan panca indera) di akhirat dengan tingginya kedudukan di jannah. (Fathul Baarii 1/141) Di antara dalil yang menunjukkan atas keutamaan ilmu dan wajibnya meminta tambahan darinya adalah firman Allah Ta'ala yang memerintahkan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam: وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا "Dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu (agama)." (Thaahaa:114) Allah Subhaanahu Wa Ta'ala tidaklah memerintahkan Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam untuk meminta tambahan dari sesuatu kecuali meminta tambahan dari ilmu dan ilmu yang dimaksudkan di sini adalah ilmu syar'i yang akan menjadikan seorang hamba mengenal Rabbnya Subhaanah dan mengetahui apa-apa yang diwajibkan atas seorang mukallaf dari perkara agamanya dalam ibadah dan muamalahnya. (Fathul Baarii 1/141) Sungguh Allah telah memuliakan ilmu dan ulama dengan memberikan kepada mereka kebaikan yang umum dan menyeluruh sebagaimana diterangkan dalam firman-Nya: يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلاَّ أُولُو الأَلْبَابِ "Allah menganugrahkan Al-Hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al-Qur`an dan As-Sunnah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi Al-Hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran." (Al-Baqarah:269) Berkata Mujahid: Allah menganugrahkan Al-Hikmah, yaitu ilmu dan pemahamannya. (Akhlaaqul 'Ulamaa`, Al-Imam Abu Bakr Al-Ajurriy hal.9)  

ayah_syifa@production