Selasa, 24 Desember 2013

Administrasi Guru Lengkap



Untuk meningkatkan mutu pendidikan, sekarang ini guru dituntut untuk melengkapi administrasi. Dalam proses pembuatan dan melengkapi administrasi guru tersebut memerlukan waktu yang banyak. Selain waktu guru juga membutuhkan stamina yang ekstra untuk memenuhinya. Agar menghemat waktu dan tenaga silahkan bagi guru yang membutuhkan administrasi hubungi 081345308591 (deki triadi) atau email dekitriadi_pjjktp@yahoo.co.id. File tersedia dalam format word ini berisi tentang:
1. Kata Pengantar
2. Daftar Isi
3. Disiplin
4. Pancasila
5. Kode Etik Guru
6. Ikrar Guru
7. Hak dan Kewajiban Guru
8. Tata Tertib Guru
9. Tata Tertib Siswa
10. Data Siswa dan Orang Tua/Wali Murid
11. Jadwal Pelajaran
12. Jadwal Piket
13. Pembagian Kelompok Belajar
14. Denah Tempat Duduk Siswa
15. Data Umur Siswa
16. Data Berat badan Dan tinggi Badan Sisiwa
17. Data Jumlah Siswa Menurut Tahun lahir
18. Daftar Riwayat Kesehatan Siswa
19. Data Kegiatan Ekstrakurikurer
20. Data Bakat dan Minat Siswa bidang Olah Raga dan Kesenian
21. Daftar Riwayat Kelakuan
22. Daftar Kegiatan Study Tour
23. Data Pekerjaan dan Pendidikan Orang tua /Wali murid
24. Pengamatan Efektif Siswa
25. Daftar Mutasi Siswa
26. Rekapitulasi Jumlah Siswa
27. Rekapitulasi Absen siswa
28. Daftar Target Taraf seraf mata pelajaran

29. Menghitung jam belajar efekfit
30. Daftar Tamu
31. Bukti pemeriksaan Administrasi kelas
32. Daftar Inventaris barang
33. Data buku pegangan guru
34. Daftar buku siswa
35. Daftar pengambilan Raport semester 1
36. Daftar Pengambilan Raport semester 2
37. Dafar Kenaikan kelas
38. Daftar Pengambilan STTB
39. Daftar pengambilan Izazah
40. Analisa Evaluasi Belajar
41. Penghitung Nilai kompetensi dasar
42. Program remedial
43. Program bimbingan dan konseling Semester I
44. Program bimbingan dan konseling Semester II
45. Mutasi Duduk Siswa
46. Grafik pencapaian target kurikulum
47. Grafik Absen siswa
48. Grafik taraf serap mata pelajaran esensial
49. Grafik taraf serap mata pelajaran non esensial
50. Kisi-kisi Penulisan Soal
51. pedoman penskoran
52. Kartu soal bentuk pilihan ganda
53. Kartu soal uraian dan praktek siswa

Jumat, 06 Desember 2013

Biografi yang Tertunda II

lanjutan: 
(melanjutkan tulisan yang terkatung setelah kurang lebih satu tahun memang sulit ...(tak percaya) coba tanya pada para penulis ...hadeeehhhh ....!)

Ketapang, 06 - 12 - 2013
maju sekitar 36 tahun kemudian .... mengetik dibawah hujan yang menderu karena desember bagiku adalah kemegahan hujan yang membasahi bumi (bukan November - Menurut Guns and Roses) ....ketikan pertama setelah vakum satu tahun ketika hujan yang menyirami tanah kayong mengingakatkan ku pada peristiwa 36 (Versi asli usiaku) tahun lalu ketika anak kecil yang menangis seirama rintik hujan bergelora menyirami tanah parit serikat yang kering kerontang disapa kemarau (mungkin) yang terkejam.
Ketika mereka melihat keadaan sekarang ... mungkin berpikir "ah .... betapa mudahnya keberhasilan diraih"
"Siapa Deki?"
"Pendatang yang hanya bermodalkan selembar ijazah SMA"
"Siapa Deki"
"Setiap hari selalu sibuk menerima tamu"
"Siapa Deki"
"Jangan ditanya siapa Deki"
"Ayah dua orang anak ...."
"O ..."
Keberhasilan tak bisa diraih seperti kita membalikan telapak tangan....Jika sekarang aku menikmati hidup ini karena perjuanganku yang berat sejak aku dilahirkan di dunia ini.
Hujan ini tak memberi kepastian kapan berhenti. Satu yang selalu kunanti ketika hujan pukul 03.00 subuh mendekati Azan subuh... aku rindu senandung dari mahkluk gaib di samping rumah yang menyanyikan tembang melayu... Tetapi aku tak pernah mendengar tembang itu....Walau aku mempunyai banyak koleksi lagu Melayu, Melayu Pontianak, Melayu Sambas, Melayu Ketapang, bahkan Melayu Riau.... tapi tembang ini tak pernah ku dengar.... tapi itu tak perlu dipersoalkan .....
(Sepertinya tulisan ini mulai ngawur, hahahahha batinku)
Aku menyadari kini tulisan ini semakin ngawur tapi kengawuran ini menjadikan tanganku semakin lincah menari-nari dituts-tuts Notebook yang setia menemaniku dan menjadi bagian otakku.

10.00 WIB Pasar Baru (06/12/2013)
Indigo .... ah bisa iya bisa tidak .....
Pukul 10.00 ketika masuk pesan di BBM seorang teman jauh yang baru datang ke Kota Ketapang mengajak nonkrong sudut pasar Baru Ketapang yang menjadi langgananku. Ketika mengeliling pasar baru... aku gamang. Kilatan merah melekat di kedua mataku. Aku mengeluh .... Oh Tuhan jangan kau buktikan apa yang kurasakan ini seperti yang terjadi di Kampus FKIP Untan (1997), PT. SBAL (2005), dan Jl. Merdeka sekitar 2 tahun yang lalu.
Aku termenung dan tak fokus menyimak obrolan ini. Pikiran ku melayang pada Rona Saga yang membara diujung salah satu ruko di pasar Baru. Ketika beranjak pulang. Rona Saga tersebut terbukti.
Mungkin untuk Kampus FKIP, PT. SBAL dan Pasar di JL. Merdeka akan dibahas pada tulisan berikutnya.
(Bersambung)

Selasa, 29 Januari 2013

Biografi yang Tertunda

Lanjutan ........


setelah sekian lama tertunda tulisan mencoba menceritakan perjalan dari pertama menghirup udara kini kucoba melanjutkan cerita yang sempat tertunda.


iringan kuntilanak itu tak berhenti mengiring langkah ayah untuk mencabut tugal diladang dikarenakan memang ketika aku dilahirkan adalah masa perladangan bagi masyarakat sengkubang khususnya di dusun parit serikat. di rumah suasana semakin tegang karena bayi yang ditunggu-tunggu kelahirannya seakan betah bertahan di rahim bunda tercinta. penantian panjang tak hanya dukun beranak dan beberapa famili tetapi mahkluk lain yang berbeda dunia tak kunjung hengkang dari sekeliling rumah. dan itu juga bertambah tak hanya kuntilanak. Menurut cerita emak, dukun beranak itu semakin panik (biasanya dukun beranak dikampung memiliki indra keenam) bahwa suara-suara aneh mulai semakin nyata.... suara...suara anjing yang tak pernah terdengar dikampung (maklum kampung kami 100% islam = maaf bukan SARA) maka tidak ada masyarakat yang memelihara anjing. Tapi pada tengah malam itu disaat halilintar menggelegar, hujan turun dengan lebatnya setelah kemarau panjang, suara-suara anjing saling bersahutan.
Entah karena kebetulan atau tidak diceritakan ayah... ketika menyusu jalan sepetak menuju sawah langkah ayah sepertinya ditemani dan dikawal oleh beberapa orang. Padahal diakui ayah bahwa sejak turun dari rumah ayah hanya sendiri. Selain itu diceritakan juga oleh ayah banyak kunang-kunang yang mengiringi langkah ayah sehingga jalan yang gelap gulita seperti terang benderang. Keanehan lain juga terjadi hanya bertadahkan daun pisang tak satupun air membasahi tubuh ayah (ini menjadi keanehan bagi semua orang dirumah ketika ayah tiba dari ladang).
Bayi yang ditunggu telah terlahir. Kelahiran yang menenggangkan ditandai berhentinya suara-suara kuntilanak dan gonggongan anjing. Juga alam yang mengamuk beberapa jam sebelum kelahirannya juga berhenti.
Keesokan harinya parit-parit, sumur yang kerontang penuh dengan air. Padahal secara logika hujan yang hanya beberapa jam tidak memungkinkan untuk memenuhi parit dan sumur.
(bersambung)