Rabu, 30 Mei 2018

contoh PKP BAB III


BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A.      Subjek, Tempat, Waktu, dan Pihak yang Membantu
1.      Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas V SDN 11 Hulu Sungai. Jumlah siswa yang diteliti ada 21 siswa terdiri 8 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki.
2.      Tempat Penelitian
Pelaksanaan penelitian pembelajaran ini dilaksanakan di SDN 11 Hulu Sungai Hulu Sungai Kec. Hulu Sungai Kab. Ketapang tahun pelajaran 2017/2018. Pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) kelas V.
3.      Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2018. Jadwal pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
a.       Selasa, 8 Mei 2018 diadakan siklus I
b.      Selasa, 15 Mei 2018 diadakan siklus II
4.      Pihak yang Membantu
a.       Kepala SDN 11 Hulu Sungai
b.      Rekan Sejawat yang mengajar di SDN 11 Hulu Sungai
c.       Supervisor 1 dan Supervisor 2

B.       Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran (Deskripsi Persiklus)
Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri atas 1 kali pertemuan (2 jam pelajaran). Secara operasional tahap-tahap dalam kegiatan penelitian pada siklus I dan II adalah sebagai berikut :
1.      Perencanaan
a.    Siklus 1
Adapun yang dilakukan pada tahap siklus I adalah:  
1)   Berdiskusi dengan supervisor 2 tentang rencana pelaksanaan perbaikan pembelajaran (RPP) materi Organisasi di Sekolah. dengan menggunakan metode tanya jawab dan media gambar.
2)   Membuat lembar observasi untuk melihat cara mengajar guru dan partisipasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode tanya jawab dan media gambar.
3)   Menyiapkan media/ alat pembelajaran yang sesuai dengan skenario pembelajaran berupa gambar-gambar Organisasi di Sekolah.
4)   mendesain alat evaluasi belajar siklus I untuk mengukur tingkat keberhasilan dari proses belajar mengajar sekaligus melihat perkembangan/ peningkatan hasil belajar siswa tentang Organisasi di Sekolah.

Untuk PKP Lengkap hubungi: 081345308591 (WA)
atau : dekitriadi@gmail.com

Minggu, 27 Mei 2018

PKP UT PGSD : CONTOH


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Kondisi pendidikan saat ini sedang mendapat sorotan dari berbagai pihak yang mengindikasikan bahwa dari segi kwalitas masih tergolong rendah. Dengan demikian maka munculah gagasan-gagasan yang mengarah terhadap usaha peningkatan mutu pendidikan, sehingga keluarlah seperangkat kebijakan pemerintah yang berpihak terhadap dunia pendidikan. Lembaga pendidikan dalam hal ini memiliki peranan yang paling dominan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Oleh karena itu guru sebagai perangkat pelaksana terdepan di institusi pendidikan dituntut untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional dalam mengatasi permasalahan pengelolaan pembelajaran di kelasnya.
Guru yang profesional harus memiliki sejumlah kompetensi. Menurut Satori, dkk,(2008:1.18) kompetensi yang dimaksud adalah sebagai berikut, yaitu : “kompetensi professional” artinya memiliki pengetahuan yang kuat, “kompetensi personal” artinya memiliki sikap kepribadian yang mantap, “kompetensi social” artinya menunjukkan kemampuan berkomunikasi sosial baik dengan murid-muridnya maupun dengan sesama rekan guru dan kepala sekolah bahkan dengan masyarakat luas, serta “kemampuan untuk memberikan pelayanan.
Dalam pelaksanaan pembelajaran seringkali guru dihadapkan dengan berbagai permasalahan. Masalah yang muncul dapat disebabkan oleh beberapa fakor. Diantaranya adalah situasi kelas yang kurang kondusif seperti yang dirasakan oleh kelas 5 SDN 43 Nanga Tayap. Konsentrasi siswa terganggu oleh suara gaduh dari kelas disebelahnya karena dalam satu ruang kelas digunakan untuk dua rombel. Kurangnya perhatian orang tua terhadap belajar siswa juga berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa di sekolah. Sehingga siswa kurang sungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran.
Masalah yang paling utama adalah masalah pembelajaran, dimana perolehan hasil belajar siswa di akhir pembelajaran tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah direncanakan di awal pembelajaran. Masalah pembelajaran yang sedang dihadapi oleh penulis muncul ketika siswa disuruh mencari informasi secara cepat dan tepat dari sebuah teks dengan membaca memindai. Pada pelaksanaannya ternyata masih banyak siswa yang belum mampu melakukannya.
Kebanyakan siswa melakukannya dengan membaca seluruh teks dari kata per kata sampai selesai. Hal itu terbukti ketika guru akan mengajukan pertanyaan, siswa berkata,”Sebentar pak saya belum selesai membacanya.” Selain itu terdapat siswa ketika membaca memindai mulutnya komat-kamit, juga ada siswa yang membaca dengan menggunakan penunjuk jari tangan, serta pandangan mata selalu bergerak ke kiri- ke kanan mengikuti setiap baris bacaan. Dan yang mengherankan masih ada saja siswa yang membaca dengan bersuara (bergumam). Ketika ditanya mengapa kamu membaca memindai bersuara (bergumam) dia menjawab “Tidak terasa Pak”.
Bahkan ada beberapa siswa yang seakan-akan tidak tertarik terhadap materi berupa teks/bacaan yang terdapat pada buku pelajaran yang selalu digunakan setiap waktu sehingga mereka masih kelihatan ngobrol dengan temannya. Dengan keadaan seperti itu maka tujuan membaca memindai untuk menemukan informasi secara cepat malah menjadi lambat. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka data awal permasalahan yang muncul dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.         Kurangnya motivasi belajar siswa.
2.    Rendahnya kemampuan siswa dalam membaca memindai.
3.    Konsentrasi siswa terganggu oleh kelas sebelah karena satu ruang digunakan oleh dua kelas.
4.    Kurangnya perhatian orang tua terhadap belajar siswa.
Berangkat dari permasalahan tersebut di atas, penulis mencoba dan berusaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 SDN 43 Nanga Tayap pada materi membaca memindai di atas dengan melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas (PTK).
1.    Identifikasi Masalah Pembelajaran
Dari data awal penulis bersama supervisor 2 mengidentifikasikan masalah tersebut dengan dikelompokan menjadi dua bagian yaitu:
a.    Masalah 1 dan 2 adalah masalah yang dapat diperbaharui guru.
b.    Masalah 3 dan 4 adalah masalah yang tidak dapat diperbaharui guru.
2.    Analisis Masalah
Hasil analisis penulis bersama supervisor 2 dari dua masalah yang dapat diperbaharui guru, maka masalah yang paling penting untuk segera dipecakan adalah masalah “rendahnya kemampuan siswa dalam membaca memindai.”
3.     Alternatif Pemecahan Masalah
Alternatif pemecahan masalah yang akan dilakukan berdasarkan kajian penulis bersama supervisor 2 terhadap hasil analisis masalah, maka faktor penyebab yang paling utama adalah penyajian materi tidak disertai media pembelajaran. Dengan demikian alternatif pemecahan masalah rendahnya kemampuan siswa kelas 5 dalam melakukan membaca memindai yaitu dengan “Penggunaan media surat kabar dalam pelaksanaan pembelajaran”.

B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil analisis masalah yang telah dilakukan penulis bersama suvervisor 2 masalah penelitian yang akan dipecahkan melalui PTK materi tentang membaca memindai pada mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas 5 adalah: “Bagaimanakah cara meningkatkan kemampuan membaca memindai siswa kelas 5 SDN 43 Nanga Tayap melalui penggunaan media surat kabar?”.



C.      Tujuan Perbaikan
Tujuan penulis mengadakan perbaikan pembelajaran adalah Untuk mengetahui cara meningkatkan kemampuan membaca memindai siswa kelas 5 SDN 43 Nanga Tayap melalui penggunaan media surat kabar.

D.      Manfaat Penelitian
Manfaat dilaksanakannya penelitian tindakan kelas sangat bermanfaat bagi guru, siswa, dan bagi sekolah.
1.    Manfaat Bagi Guru
a.    Kwalitas pembelajaran yang dikelola lebih meningkat
b.    Dapat berkembang secara professional
c.    Lebih percaya diri karena dapat menemukan kekuatan dan dapat mengatasi kelemahannya.
d.   Mempunyai kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri.
e.    Guru mempunyai kemampuan menilai juga memperbaiki pembelajaran
2.    Manfaat Bagi Siswa :
a.    Hasil belajar siswa akan meningkat dengan adanya perbaikan pada proses pembelajaran
b.    Menumbuhkan motivasi belajar siswa
3.    Manfaat Bagi Sekolah
a.    Dapat meningkatkan kwalitas pendidikan bagi para siswanya.
b.    Sekolah dapat berkembang pesat.
c.    Menumbuhkan iklim kerja sama yang kondusif
d.   Citra sekolah dapat terangkat dengan meningkatnya kwalitas pendidikan.

UNTUK PKP LENGKAP DAPAT SMS/WA KE NOMOR: 091345308591 
ATAU EMAIL : dekitriadi@gmail.com