Senin, 23 April 2012

RINDUKOE TANAH LELUHURKOE

: nasibkoe, takdirkoe

malamkoe berkeluhkesah pada angin melintas
membawa segurat kehampaan pada jiwakkoe semakin kerontang
kepakan burung hantu dan nyanyian jangkrik
memang sedikit memaksa memicingkan mata

: kerinduan akan tanah leluhur mengajakkoe bermain dalam renjana ini
takdir mungkin berkata lain, lahir dari rahimrahim penyihir tua
mencari kebenaran pada embunembun menetes tak juga melembabkan jiwaku yang rindu pada tanah leluhur
: bermandikan cahaya bulan berlari diantara bintangbintang
menari jangkrik bernyanyi

tanah leluhur disana telah terkubur bayangkoe, tangiskoe, tawakoe
tanah leluhur disana telah terkubur khayalkoe
tapi nasibkoe ada ditanganMu
walau ditanah barukoe, nasib mungkin masih tertinggal di tanah leluhurkoe

memang malamkoe selalu mampir memburu kesepian tak beranjak selalu terpatri
tak bisa ia berlari karena lelah jiwajiwakoe memang harus selalu tersisa di sini
: bukan di tanah leluhurkoe

tanah leluhurkoe dimana bayangkoe tersisa, tangiskoe tertinggal, tawakoe tenggelam
tanah leluhurku dimana tersobek kenangkoe, nasibkoe
atau malamku yang berkeluh kesah pada angin tetap melintas begitu saja

Ketapang, 20 Oktober 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar