Minggu, 22 April 2012

TETAP PANGGIL AKOE AYAH

: disaat koetulis puisi ini kau masih berusia tiga tahun

mungkin jika kau telah besar nanti kau temukan dikertaskertas usang
yang tersimpan dilemari yang jang juga usang ada sekumpulan puisi jika usiakoe tak panjang lagi.
jangan kau jadikan puisi yang terserak itu sebagai teman setiamu
sebab telah gagal ayahmu menjadi seorang penyair
: terngiang katakata ketika seorang penyair telah kenyang
ia akan kehabisan katakata untuk ditulis
itu lah akoe yang telah kenyang menjauh dari rangkaian kata yang pernah melaju tanpa batas menjadikan akoe satu diantara mereka yang pernah mendapatkan predikat sastrawan muda kalimantan barat

syifa, kau jangan mengikuti jejakjejakkoe yang tersimpan dilemari usang jadilah dirimu sendiri tanpa perlu kau memandang pada keindahan bulan dikala purnama atau kau petik bintangbintang yang damai ditaman angkasa untuk kau rangkai mengikuti jejakkoe
karena puisi hanyalah kebohongan penyair untuk menutup kelaparan perasaan akan ketimpangan sosial yang dicipatkan oleh robotrobot politik

syifa anakkoe catat dan buktikanlah hanya penyair yang dapat mengungkapkan kebenaran tanpa ada niatan apaapa demi kebaikan keadaan dan kau jangan bongkar lemari usang itu tanpa kau mengerti dilemari itu ada setumpuk kebenaran dari kelaparan yang koerasakan

syifa anakkoe hanya penyair yang peka akan keadaan ketika aceh tergulung gelombang, yogya banjir air mata, lapindo disidoarjo atau satya kencana yang memakan ratusan nyawa menjadi awal petaka, dan adam tak menemukan hawa, hanya penyair yang dapat merangkai kata seindah mungkin menjadi penyejuk hati ketika banyak yang menyebarkan pesona

politik anakkoe! politik adalah alat ampuh membunuh saudarasaudara kita
: akoe tak ingin kau menjadi pembunuh.
akoe hanya ingin kau anakkoe mengikoet jejak ibumu mencerdaskan bangsa dalam segala kekoerangan yang ada.

mungkin ketika kau buka lemari ini, kau tetap memanggilkoe : a y a h !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar