Kamis, 13 Februari 2014

BBM LANGKA MASYARAKAT BERTANYA?

Ketapang,(13/02).  
 Kelangkaan BBM di Kabupaten Ketapang umumnya dan Kota Ketapang dan sekitarnya khususnya kembali terjadi. Akibatnya harga ditingkat pengecer (kios) melonjak di atas angka Rp.7.500,- /liter. Kondisi ini disikapi pemerhati sosial Kabupaten Ketapang Rahmat Kartolo. “Sudahlah musim kemarau melanda Ketapang hampir satu bulan tidak turun hujan, sehingga ada di tempat tertentu sulit mencari air bersih buat minum serta mencuci, debu serta kabut mengancam kesehatan masyarakat ketapang. Selain kemarau seminggu ini masyarakat Ketapang dipersulit lagi dengan kelangkaan BBM, seperti peribahasa mengatakan sudah jatuh ketimpa tangga.” ungkapnya.
Kondisi ini lanjut Ramhat yang juga aktivits JPPR Ketapang merupakan kesempatan yang dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang mencari keuntungan atas kelangkaan BBM. “Memang kesempatan seperti ini ada sebagian orang-orang rakus atau oknum tertentu memanfaatkan demi kepentingan untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya. Padahal kita tau ketapang sedah memiliki SPBU lebih dari cukup, untuk di kota saja ada 3 SPBU dan di pinggir ada 3 anehnya masih juga kelangkaan BBM.” lanjutnya.
Rahmat Kartolo menambahkan jika BBM digunakan oleh masyarakat ketapang untuk keperluan bekerja dan mencari nafkah serta jalan-jalan tidak akan terjadi kelangka BBM di ketapang, akan tetapi karena ada oknum masyarakat itu sendiri yang bermain dengan oknum SPBU, makanya BBM terkesan susah dicari. “Salah satu modus permainan oknum diantara dibebaskan pengantri motor besar bekeliaran keluar masuk SPBU serta ada juga yang membawa jirgen (galon), belum lagi ada yang menggunakan mobil pribadi melebihi jatah sebenarnya, dan ada juga oknum pangkalan yang mengatas namakan layanan masyarakat tertentu, tapi kenyataannya buat kepentingan pribadi. Momentum seperti inilah kesempatan oknum meraup keuntungan sebesar-besarnya.” urai Rahmat.
Terhadap kondisi ini Rahmat yang juga mahasiswa pasca sarjana IAIN Pontianak ini berharap adanya campur tangan Pemerintah Daerah serta aparat penegak keamanan Polres Ketapang untuk sigap menghadapi hal seperti ini jangan terkesan membiarkan masalah ini berlarut-larut, sehingga masyarakat menjadi panik gara-gara BBM langka di SPBU, aneh tapi nyata SPBU yang seharusnya buka bisa sampai 1 hari dalam waktu kurang dari 2 jam sudah tutup karena kehabisan BBM.
Menurut Rahmat jika dilakukan penghitungan bahwa satu tangki BBM ke SPBU 5000/ltr berarti bisa melayani 1000 unit sepeda motor dengan masing-masing 5/ltr, jangankan 1000 unit yang antri di SPBU 500 unit pun tidak ada karena kurang dari 2 jam minyak di SPBU sudah habis. “Disebabkan ada BBM tak bertuan di manfaatkan oleh oknum tertentu untuk meraup keuntungan yang sebesar-besarnya. Andaikan 3 SPBU di kota bisa diamankan oleh pemda dan pihak kepolisian Ketapang demi kenyaman masyarakat umum menikmati BBM dengan cara menertibkan para pengantri dan mobil pribadi serta oknum mengatas namakan pangkalan, kami yakin tidaklah separah saat ini minyak langka dan SPBU tutuk kurang dari 2 jam karena habis BBM.” tuntasnya.(dek)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar